Dukung Prabowo-Sandi, Para Driver Ojol Tak Merasa Direndahkan, Itu Bentuk Keprihatinan 

Sabtu, 24 November 2018 - 06:30 WIB
Kelompok ojol yang mendukung Prabowo-Sandi. 

RIAUMANDIRI.CO, JAKARTA - Pengemudi (driver) ojek online mengikuti pembacaan ikrar pemenangan untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019. Mereka tak mempermasalahkan pernyataan yang sempat dilontarkan Prabowo soal tukang ojek yang menjadi kontroversi.

"Nggak, nggak merasa direndahkan. Orang bentuk keprihatinan, justru dia merasakan perihnya anak bangsa yang kondisinya seperti itu tidak bisa diberikan regulasi. Gitu lho. Jadi di mana letak melecehkannya? Nggak. Yang melecehkan itu siapa nggak tahu dan dia berasumsinya apa saya juga nggak paham," kata Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Dirgantara dan Transportasi (SPDT) Rusli di gedung Dewan Harian Nasional 45, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (23/11/2018).

Rusli, yang juga pengemudi ojek online (ojol), mengklaim 75% driver ojol se-Indonesia mendukung Prabowo-Sandi. Ia menyatakan akan terus memberikan semangat kepada rekannya yang lain untuk menentukan pilihan agar tidak dimainkan oleh politik.

"Cuma memang ada teman-teman yang sifatnya masih geli dengan politik, ya nggak apa-apa, biarin aja. Tapi kita tetap harus memberikan semangat kepada teman-teman yang lain supaya kita harus berpolitik, kalau nggak berpolitik nanti akan dibuat, dimainkan oleh politik. Daripada dimainkan oleh politik mending kita berpolitik sekalian," tegas Rusli.

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga rencananya akan mengadakan pertemuan dengan para pengemudi ojek online pada Senin (26/11) mendatang. Meski demikian, Direktur Relawan BPN Ferry Mursyidan Baldan menampik bila pertemuan tersebut dikaitkan dengan pilpres.

"Kalau berkaitan dengan ojol tadi kita lihat bahwa apa yang terjadi dalam hari-hari ini kan sebetulnya kasihan. Problem-problem dalam mereka menjalani profesi itu kan, ada keresahanlah," ujar Ferry dalam kesempatan yang sama.

"Jadi ini konteksnya tidak semata kaitan dengan pilpres, jauh itu. Karena mereka butuhnya pandangan dan saran-saran kita, misalnya kita lihat aspek regulasinya, nanti kita sampaikan, kayak gitu-gitulah," imbuhnya.

Menurut Ferry, pertemuan dengan para pengemudi ojek online mendatang tidak akan menghasilkan kontrak politik. Pertemuan itu, disebut Ferry, hanya untuk berdialog dan mendengarkan keluhan para driver.

"Kita nggak berpikir cuma untuk demi pilpres, nggak. Ini kan kita menangkap gejolak yang terjadi pada akhir-akhir ini. Justru kalau kita ada kontrak itu mereka nggak tertarik. Yang mereka butuhkan bukan kontrak, tapi bagaimana mereka merasa ter-support dengan problema yang mereka hadapi hari ini. Karena ini kan sumber nafkah mereka, dapur mereka," tegasnya.

Sebelumnya, kaum buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meresmikan rumah pemenangan untuk mendukung Prabowo-Sandiaga. Berbagai elemen pekerja turut hadir dan menyatakan dukungan, termasuk para pengemudi ojek online.    

Editor: Mohd Moralis

Terkini

Terpopuler